Monday, 9 June 2014

Resensi Film The Billionaire - Top Secret




Judul Film      : TOP Secret – The Billionaire

Durasi Film    : 120 Menit

Genre Film     : Drama

Pemeran        : Pachara Chirathivat (Suckseed), Walanlak Kumsuwan, Somboonsuk Niyomsiri

Sutradara       : Songyos Sugmakanan


Seorang pemuda bernama TOP, seseorang yang sangat gembar bermain game online sejak duduk di bangku SMA. Suatu saat ketika sedang bermain game online, ada member lain dari game online tersebut bernama Jack ingin membeli senjata kepada TOP. Awalnya TOP tidak ingin menjual senjatanya, namun setelah ditawari akan diberi uang sebesar 30 Bath, akhirnya TOP berani untuk menjualnya. Dari penjualan senjatanya itulah, dia semakin lama semakin meraup keuntungan yang cukup besar sampai dia pun mampu membeli sebuah mobil. Ia mulai melakukan sebuah bisnis dari situ, Namun, kedua orang tua TOP tidak setuju akan apa yang dilakukan oleh TOP mengenai perdagangan senjata game online. Saat orang tua TOP mengetahui bahwa anaknya tidak diterima di Universitas Negeri, orang tuanya pun semakin geram dengan kelakuan TOP yang seakan-akan tidak menghiraukan pendidikannya.


Suatu ketika, akun game online tersebut dihapus oleh admin game online tersebut karena telah dianggap menyalahgunakan kepentingan komersial, dia pun bingung bagaimana untuk mendapatkan uang lagi seperti sebelumnya untuk biaya masuk Universitas. Namun TOP adalah seseorang yang tidak pantang menyerah, TOP pun berinisiatif untuk membuat bisnis baru membuka toko DVD player. Tapi naas TOP ditipu, dvd player berjumlah 50 unit itu ternyata rusak semua karena berupa DVD Player bajakan. Setelahnya, TOP mencoba untuk membuat peluang bisnis baru, yaitu ingin berjualan kacang. Ia pun mulai melakukan survey di lapangan dan melakukan berbagai macam cara untuk membuat kacang yang diminati oleh pasar. TOP menyewa lokasi di mall untuk berjualan kacang. Namun kacang yang dijual TOP tidak seberapa laku karena dirasa lokasinya tidak strategis, dan dia pun pindah ke lokasi yang dirasa cukup strategis, yaitu di dekat pintu masuk mall. Hari pertama pun, kacang TOP laku habis. Bisnis kacang TOP beberapa hari kemudian mulai terancam untuk diberhentikan karena oleh pihak mall melihat bahwa dagangan kacang TOP mengotori atap mall. Suatu malam, kedua orang tua TOP mengajak TOP untuk pindah ke cina, namun TOP bersikukuh untuk tetap tinggal di Thailand melanjutkan bisnisnya. Sayang sekali bisnis kacang TOP harus berhenti sampai disitu karena lokasi dagangannya telah dijual ke pihak lain.


Di suatu pagi, TOP mengetahui bahwa rumahnya telah akan disita. TOP pun sedih tidak tahu harus berbuat apa, sampai ketika ia bertemu dengan kekasihnya yang baru pulang dari Rayong dan membawa oleh-oleh makanan rumput laut. Setelah ia mencoba rumput laut tersebut, ternyata rasanya sangat enak. Dari situlah, TOP memulai memikirkan bisnis baru yaitu, bisnis makanan rumput laut. TOP berusaha merintis bisnis barunya dengan baik dan dia belajar ke ahlinya untuk membuat rumput laut. Pada awalnya, hasil gorengan rumput laut oleh paman dan TOP tidak ada yang berhasil. Namun, karena suatu kejadian yang dialamin oleh pamannya, ada satu bungkus rumput laut yang terkena air. Dari situlah, rumput laut yang dogoreng TOP rasanya menjadi enak, ternyata harus dibasahi terlebih dahulu baru digoreng. TOP mulai memproduksi rumput laut tersebut dalam jumlah banyak untuk dijual. Ia menjual daganganya di counter pusat perbelanjaan. Ternyata memang benar, dagangan TOP laku keras.


Kemudian, TOP mencoba untuk bekerja sama dengan 7-eleven, ia menawarkan produk rumput lautnya. Namun pertama kali ia datang, produknya ditolak karena dengan alasan kemasan rumput laut TOP tidak layak jual, ukuran rumput lautnya terlalu besar, serta harga jual rumput laut TOP yang juga dirasa cukup besar oleh 7-eleven. TOP tidak menyerah begitu saja, ia mencoba untuk merubah desaing kemasannya dengan bantuan seorang designer. Ia menamakan produknya dengan nama TAE KEI NOI yang artinya pengusaha muda.


Dengan semangat, ia kembali ke 7-Eleven, namun ia gagal bertemu dengan manager 7-eleven. Akhirnya, TOP memberikan sample produknya kepada satpam penjaga di sana. Dan ternyata produknya diambil oleh beberapa karyawan di gedung itu. Di saat TOP merasa putus asa, tiba-tiba ia di hubungi oleh pihak 7-Eleven karena produknya diterima. TOP sangat senang dan ia segera menandatangani kontrak yang dibuat oleh 7-eleven. Dari salah satu kontrak tersebut menyebutkan bahwa TOP harus memproduksi 72000 kemasan untuk dikirim ke 6000 cabang, tentu saja ia harus memiliki pabrik, karena selama ini ia menggoreng rumput laut hanya di rumah.


Lalu ia teringat keluarganya masih mempunyai sebuah kantor kecil. Maka ia merenovasi kantor tersebut menjadi sebuah pabrik.. Pada akhirnya, kerja keras dan semangatnya berbuah hasil. Ia berhasil merenovasi kantor ayahnya menjadi pabrik dan mempekerjakan beberapa karyawan. Namun pada saat pihak 7-eleven menginspeksi pabrik TOP, 7-eleven merasa pabrik TOP belum memenuhi standart. Lagi-lagi TOP tidak menyerah begitu saja, ia segera menyempurnakan apa saja yang masih kurang dan akhirnya kontraknya disetujui. 


Akhirnya, setelah 2 tahun, TOP menuai kerja kerasnya, dia bisa melunasi hutang-hutang kedua orang tuanya. Di usianya 26 tahun, ia berhasil memiliki pendapatan tahun 2010 mencapai sebesar 1.500 juta bath (Rp 450 Miliyar), memiliki 2500 karyawan, mengirim produknya ke 6000 cabang 7-eleven. Mengeskspor camilan rumput lautnya ke 27 negara di dunia, dan memiliki perkebunan rumput laut di Korea Selatan.


Nilai moral :

  • Kita harus selalu semangat untuk mengembangkan potensi/ bakat yang kita miliki.
  • Jika kita sudah memulai sesuatu, jangan mudah menyerah.
  • Kerja keras sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan.
  • Jika kita gagal dalam mencapai kesuksesan, janganlah mudah putus asa. Karena dengan gagal itu, kita akan belajar dari pengalaman yang ada.
  • Keras kepala itu ternyata diperlukan, itu akan membuat kita menjadi semakin teguh untuk meyakinkan bahwa kita mampu.